Jumat, 02 Maret 2012

SEJARAH KUDA LUMPING

SEJARAH JARANAN

Menurut sejarah, asal muasal seni jaranan atau jaran kepang diangkat dari dongeng rakyat tradisional Kediri tepatnya pada Pemerintahan Prabu Amiseno yaitu Kerajaan Ngurawan, salah satu kerajaan yang terletak di Kediri sebelah timur Sungai Brantas. Konon sang Prabu berputera seorang putrid yang sangat cantik nan rupawan tiada banding yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata yang diberi nama Dyah Ayu Songgolangit. Tidak mengherankan kalau kecantikan Songgolangit tersohor di seantero jagad sehingga banyak raja dari luar daerah Kediri yang ingin mempersuntingnya.


Sonngolangit mempunyai adik laki-laki yang berparas tampan, terampil dan trengginas dalam olah keprajuritasn, bernama Raden Tubagus Putut. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan Raden Tubagus Putut mohon pamit pada ayahandanya untuk berkelana dan menyamar sebagai masyarakat biasa. Sementara itu di Kerajaan Bantar Angin yang dipimpin oelh Prabu Kelono Sewandono, Raden Tubagus Putut berminat mengabdi/Suwito. Berkat kemampuannya dalam olah keprajuritan ia diangkat menjadi patih kerajaan dan diberi gelar Patih Pujonggo Anom. Prabu Kelono Sewandono mendengar kecantikan Dyah Ayu Songgo Langit dan ingin meminangnya, maka diutuslah Patih Pujonggo Anom untuk melamar ke Kediri. Sebelum berangkat ke Kediri Pujonggo Anom memohon petunjuk kepada Sang Dewata agar dirinya tidak diketahui oleh ayahandanya maupun kakaknya.

Di kerajaan Ngurawan banyak berdatangan para pelamar diantaranya Prabu Singo Barong dari Lodoyo yang didampingi patihnya Prabu Singokumbang. Kedatangan Pujonggo Anom untuk melamar membuat terkejut Songgolangit, karena meskipun Pujonggoanom memakai topeng, ia mengetahui bahwa itu adiknya sendiri. Songgolangit menghadap ayahandanya menyampaikan bahwa Pujonggo Anom itu putranya sendiri. Mendengar penuturan itu maka murkalah sang ayah. Kemudian sang Prabu mengutuk Pujonggo Anom bahwa topeng yang dikenakan pada wajahnya tidak bisa dilepas dari wajahnya. Pujonggo Anom mengatakan pada Songgolangit bahwa lamarannya itu sebetulnya untuk rajanya yaitu Prabu Kelono Sewandono. Akhirnya Songgolangit mengeluarkan suatu Patembaya (sayembara) yang isinya: Dia menginginkan sebuah titian yang tidak berpijak pada tanah; Barang siapa dapat membuat tontonan yang belum ada di jagad ini, dan bilamana digelar dapat meramaikan jagad; serta Pengarak manten menuju ke Kediri harus nglandak sahandape bantala (lewat bawah tanah) dengan diiringi tetabuhan. Barang siapa yang bisa memenuhi permintaan tersebut maka si pencipta berhak mempersunting Dewi Songgolangit sebagai permaisuri.
Pujonggo Anom melaporkan permintaan Songgolangit kepada Prabu Kelono Sewandono. Karena merasa cukup sulit, akhirnya keduanya bersemedi memohon petunjuk Sang Dewata Agung. Dewata memberikan bahan berupa bantang bamboo, lempengan besi serta sebuah cambuk yang disebut Pecut Samandiman. Adapun batang bamboo digunakan untuk membuat kuda kepang yang melambangkan sebuah titian yang tidak berpijak pada tanah, lempengan besi dijadikan bahan tetabuhan yang enak didengar. Dalam waktu singkat Kelono Sewandono beserta Pujonggo Anom sudah bisa memenuhi patembaya Dewi Songgolangit.
Akhirnya pasukan prajurit penunggang kuda dari Bantar Angin menuju Kerajaan Kediri dengan diiringi tetabuhan bisa menjadi tontonan yang belum pernah dilihat oelh masyarakat Kediri. Maka mulailah kesenian itu diberi nama Tari Jaran Kepang yang terdiri dari empat orang sebagai penari yang menggambarkan punggawa kerajaan ang sedang menunggang kuda dalam tugas mengawal raja. Tarian tersebut diiringi oleh satu unit musik gamelan jawa berupa ketuk, kenong, kempol, gong suwukan, terompet, kendang dan angklung. Di lain pihak Prabu Singo Barong merasa kedahuluan oleh Prabu Kelono Sewandono, maka marahlah Singo Barong dan terjadilah perang. Kelono Sewandono unggul dalam peperangan berkat pecut Samandiman. Singo Barong pasrah kepada Kelono Sewandono dan sanggup menjadi pelengkap dalam pertunjukkan jaranan yang digelar di Kerajaan Kediri, karena pada dasarnya mereka sangat menyukai musik gamelan. Dengan bergabungnya Singo Barong dan patihnya Singo Kumbang (celeng) maka genaplah penari jaranan berjumlah enam orang hingga sekarang ini.
Selain seperangkat gamelan, pagelaran jaranan juga membutuhkan sesaji yang harus disediakan dari sang dalang jaranan yang lazim disebut Gambuh antara lain: Dupa (kemenyan yang dicampur dengan minyak wangi tertentu kemudian dibakar), Buceng (berisi ayam panggang jantan dan beberapa jajan pasar, satu buah kelapa dan satu sisir pisang raja), Kembang Boreh (berisi kembang kanthil dan kembang kenongo), Ulung-ulung (berupa seekor ayam jantan yang sehat), Kinangan (berupa satu unit gambir, suruh, tembakau dan kapur yang dilumatkan menjadi satu lalu diadu dengan tembakau). Selanjutnya sang gambuh dengan mulut komat-kamit membaca mantera sambil duduk bersila di depan sesaji mencoba untuk berkomunikasi dengan roh leluhur dan meminta agar menyusup ke raga salah satu penari jaranan. Setelah roh yang dikehendaki oleh Sang gambuh itu hadir dan menyusup ke raga salah satu penari maka penari yang telah disusupi raganya oleh roh tersebut bisa menari dibawah sadar hingga berjam-jam lamanya karena mengikuti kehendak roh yang menyusup di dalam raganya. Sambil menari, jaranan diberi makan kembang dan minum air dicampur dengan bekatul bahkan ada yang lazim makan pecahan kaca semprong.
Di Kediri kesenian Jaranan sering ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu penting, acara peresmian maupun pesta-pesta keluarga, terlebih untuk acara yang berlangsung pada bulan Suro


Senin, 27 Februari 2012

INSAN BELAJAR

Cara Mempercepat Browsing Mozilla


 



FireTune for Mozilla Firefox akan mengoptimalkan kinerja Mozilla Firefox pada komputer Anda dengan memungkinkan Anda untuk mengkonfigurasi kecepatan dan pengaturan sambungan. Pengaya ini berguna bagi pengguna komputer dengan koneksi internet  lambat.

FireTune for Mozilla Firefox dapat di instal dan di uninstall dengan mudah pada komputer Anda. Dan karena ini gratis, tidak ada salahnya mencoba program ini, terutama jika Anda mengalami masalah kinerja dengan Mozilla Firefox, masalah koneksi, atau jika Anda menggunakan komputer lama atau lebih lambat.

FireTune for Mozilla Firefox dikembangkan untuk optimasi pengalaman browsing Anda dengan Mozilla Firefox. Biasanya Anda harus mengoptimalkan Mozilla Firefox secara manual, yang dapat memakan waktu dan sulit bagi pengguna pemula. FireTune for Mozilla Firefox membantu Anda untuk mengoptimalkan kinerja Mozilla Firefox.

Cara menggunakan Firetune for Mozilla Firefox:
1. Buka folder Firetune.
2. Cari gambar ini
 
3. Kemudian klik gambar tersebut, maka tampilannya akan seperti dibawah
 
4. Pilih koneksi yang di inginkan, contoh :
 Past computer / slow connection
5. Pilih
 Other Optimizations, centang semua pilihan.
6. Pilih
 Other Useful Settings, centang semua pilihan.
7. Pilih
 Tune it!
8. Selesai (pada saat setting fireTune, Moziila harus dalam keadaan off line)

Catatan: 
Sebelum mengextract file ini sebaiknya membuat folder baru terlebih dahulu, kemudian extract file ini di folder baru tersebut supaya filenya tidak acak-acakan.


 


 


 

Tujuh Plugin Penting Untuk Mozilla

Apa itu Plugin?

Plugin atau Pengaya adalah sebuah program komputer tambahan yang digabungkan ke sebuah program utama untuk menambah fungsionalitas dan kinerja dari sistem itu. Program utama biasanya memberikan semacam antarmuka (interface) agar Plugin atau Pengayadapat berinteraksi dengan program utama. Contoh penggunaan Plugin Atau Pengaya yang terkenal adalah Plugin atau Pengaya untuk browser Mozilla atau lebih di kenal dengan Add Ons.

Tujuh Plugin atau Pengaya penting yang harus anda miliki untuk mengoptimalkan fungsi dan kinerja dari Mozilla  yaitu:

1. Adobe Reader

Pembuat : Adobe

Fungsi    : Untuk membuka dan membaca file ebook berformat PDF (Portable Document Format)

Untuk mendownload Adobe Reader silahkan klik disini

2. Adobe Flash Player

Pembuat : Adobe

Fungsi    : Untuk menjalankan program berformat flash; seperti: video, streaming radio atau tv, mendownload sampai bermain game online.

Untuk mendownload Adobe Flash Player silahkan klik disini

3. Java

Pembuat : Sun Microsystems

Fungsi    : Untuk menjalankan aplikasi yang menggunakan teknologi Java.

Untuk mendownload Java silahkan klik disini

4. QuickTime

Pembuat : Apple

Fungsi    : Untuk memutar atau melihat video, audio, VR atau file grafis dengan mudah.

Untuk mendownload QuickTime  silahkan klik disini

5. RealPlayer

Pembuat : Real Networks

Fungsi    : Untuk memutar streaming RealVideo dan RealAudio.

Untuk mendownload RealPlayer silahkan klik disini

6. Shockwave

Pembuat : Adobe

Fungsi    : Untuk menampilkan konten web yang dibuat oleh Adobe Direktur.

Untuk mendownload Adobe Shockwave silahkan klik disini

7. Windows Media Player

Pembuat : Microsoft

Fungsi    : Untuk memutar audio streaming, video, animasi, dan presentasi multimedia pada web.

Perbedaan Versi OS 32-bit dan 64-bit

Istilah 32-bit dan 64-bit mengacu pada cara prosesor komputer (juga dikenali CPU), menangani informasi. 64-bit versi Windows menangani sejumlah besar random access memory (RAM) lebih efektif daripada sistem 32-bit.

Bagaimanakah cara mengetahui versi 32-bit atau 64-bit pada komputer?

1. Untuk Windows 7 dan Windows vista

  • Klik logo windows (berada di sebelah kiri)
  • Pilih Computer => klik kanan kemudian pilih properties.
  • Lihat pada bahagian system

    2. Untuk Windows XP

  • Klik Star.
  • Klik kanan pada My Computer, dan kemudian klik properties.
  • Jika ada tulisan "X64 Edition", bererti anda mengguna versi 64-bit.
  • Jika tidak ada tulisan tersebut, bererti anda mengguna versi 32-bit

    Versi OS manakah harus saya install: versi 32-bit atau versi 64-bit?

    Untuk menginstal OS versi 64-bit, anda harus mempunyai CPU  yang mampu menjalankan Windows versi 64-bit. Manfaat menggunakan OS 64-bit paling jelas ketika anda mempunyai RAM dalam jumlah besar yang  terpasang pada komputer anda, biasanya 4 GB RAM atau lebih. Kerena OS 64-bit  dapat menangani sejumlah besar memori yang lebih efisien daripada OS 32-bit. OS 64-bit dapat lebih responsif ketika menjalankan beberapa program (software) pada waktu yang sama dan sering beralih antara program.

    Dapatkah program (software) 32-bit berjalan pada OS versi 64-bit?

    Banyak program (software) yang dibuat 32-bit akan berjalan pada OS 64-bit, tetapi program (software) 32-bit akan berjalan lebih lambat di OS 64-bit dan driver 32-bit tidak dapat berjalan pada OS 64-bit

    Dapatkah program 64-bit berjalan pada sistem operasi 32-bit?

    Jika program (software) tersebut dibuat khusus untuk OS 64-bit, maka program (software) tersebut tidak akan berjalan pada sistem operasi 32-bit.

    Kesimpulan:

  • Program (software) 32-bit akan berjalan  pada OS 64-bit. Akan tetapi tidak boleh menjalankan kelebihan arsitektur 64-bit. Program (software) tersebut hanya akan memakai 32-bit dari 64-bit yang tersedia. Ini juga biasa disebut "mode 32-bit".
  • Program (software) 64-bit tidak dapat dijalankan pada OS 32-bit. Karena Program (software) tersebut memerlukan ruang 64-bit. Dan bukan 32-bit

    Tip :

    Jika RAM yang anda gunakan sekarang dibawah 4GB, lebih baik meng-instal OS 32-bit. Dan jika RAM yang kamu gunakan adalah 4GB ke atas, ada baiknya meng-instal OS 64-bit. Ini di sebabkan OS 64-bit dapat bekerja lebih berat dari OS 32-bit.

PENGERTIAN KEYGEN


 


Apa itu keygen?

Merupakan singkatan dari "Key Generator" adalah bentuk pembajakan paling canggih dan menyenangkan. Kita hanya tinggal Klik tombol "Generate" maka anda akan mendapatkan Serial Number tanpa perlu membayar. Gilanya lagi, Serial Number yang anda dapatkan bukan hanya satu, melainkan ratusan, ribuat, bahkan jutaan!

Keygen digunakan untuk menghabisi teknik penggunaan Serial Number yang unik pada setiap Mesil Komputer. Keygen bertugas menghasilkan Serial Number yang sah menurut algoritma dari sang Pembuat Software yang akan kita bajak.

Keygen merupakan sebuah Program independen yang ketika dijalankan, terkadang membutuhkan Input data dari pengguna, seperti alamat email, nama, alamat, dll. Namun juga ada beberapa Keygen yang tidak memerlukan data pengguna, anda hanya tinggal mengklik tombol "Generate" maka anda akan langsung mendapatkan Serial Number yang Sah, hal ini biasanya Keygen memanfaatkan Kode mesin Komputer pengguna Keygen tersebut.

Sebagai contoh, tidak beberapa lama sebuah produk Software populer bernama Adobe CS3 dikeluarkan, salah satu Cracker yang menamakan dirinya sebagai Dr. Thril/ZWT mengeluarkan Megakaryanya, yaitu Keygen Adobe CS3. Anda hanya tinggal mengklik tombol Generate, maka Serial Number yang sah akan muncul.

Ternyata, pekerjaan pekerjaan sang Cracker tidak hanya sampai situ saja, karena Adobe membutuhkan sebuah kode aktifasi untuk membuat Software ini Full Version. Tetapi, nampaknya sang Cracker ini sudah membuat kode aktifasinya juga.

Sebenarnya, apabila anda sudah register secara sah didalam Software Adobe, anda tiggal meminta Kode Aktifasi ini kepada pihak Adobe, namun, dengan Keygen, anda tidak perlu lagi melakukannya, karena pembuat Keygen ini telah mempelajari teknik yang digunakan oleh Adobe dan membuat Program yang sama, namun bisa dipakai siapa saja, tanpa perlu membayar sepeser-pun.

Cara Menggunakan Keygen

1. Klik Keygen, akan muncul seperti gambar di atas.
2.
 Klik Generate, akan muncul beberapa pertanyaan (klik ok saja).
3. Simpan file keygen di tempat yang anda inginkan.
4. Selesai.

Catatan :

Jika anda menggunakan Antivirus Avira, mungkin keygen ini akan dianggap sebagai spyware yang berbahaya. Jika hal  terjadi disarankan untuk menon-aktifkan dulu antivirusnya atau mengganti antivirus anda dengan yang lain, contohnya: Avast Free Antivirus

PENGERTIAN KEYGEN


 


Apa itu keygen?

Merupakan singkatan dari "Key Generator" adalah bentuk pembajakan paling canggih dan menyenangkan. Kita hanya tinggal Klik tombol "Generate" maka anda akan mendapatkan Serial Number tanpa perlu membayar. Gilanya lagi, Serial Number yang anda dapatkan bukan hanya satu, melainkan ratusan, ribuat, bahkan jutaan!

Keygen digunakan untuk menghabisi teknik penggunaan Serial Number yang unik pada setiap Mesil Komputer. Keygen bertugas menghasilkan Serial Number yang sah menurut algoritma dari sang Pembuat Software yang akan kita bajak.

Keygen merupakan sebuah Program independen yang ketika dijalankan, terkadang membutuhkan Input data dari pengguna, seperti alamat email, nama, alamat, dll. Namun juga ada beberapa Keygen yang tidak memerlukan data pengguna, anda hanya tinggal mengklik tombol "Generate" maka anda akan langsung mendapatkan Serial Number yang Sah, hal ini biasanya Keygen memanfaatkan Kode mesin Komputer pengguna Keygen tersebut.

Sebagai contoh, tidak beberapa lama sebuah produk Software populer bernama Adobe CS3 dikeluarkan, salah satu Cracker yang menamakan dirinya sebagai Dr. Thril/ZWT mengeluarkan Megakaryanya, yaitu Keygen Adobe CS3. Anda hanya tinggal mengklik tombol Generate, maka Serial Number yang sah akan muncul.

Ternyata, pekerjaan pekerjaan sang Cracker tidak hanya sampai situ saja, karena Adobe membutuhkan sebuah kode aktifasi untuk membuat Software ini Full Version. Tetapi, nampaknya sang Cracker ini sudah membuat kode aktifasinya juga.

Sebenarnya, apabila anda sudah register secara sah didalam Software Adobe, anda tiggal meminta Kode Aktifasi ini kepada pihak Adobe, namun, dengan Keygen, anda tidak perlu lagi melakukannya, karena pembuat Keygen ini telah mempelajari teknik yang digunakan oleh Adobe dan membuat Program yang sama, namun bisa dipakai siapa saja, tanpa perlu membayar sepeser-pun.

Cara Menggunakan Keygen

1. Klik Keygen, akan muncul seperti gambar di atas.
2.
 Klik Generate, akan muncul beberapa pertanyaan (klik ok saja).
3. Simpan file keygen di tempat yang anda inginkan.
4. Selesai.

Catatan :

Jika anda menggunakan Antivirus Avira, mungkin keygen ini akan dianggap sebagai spyware yang berbahaya. Jika hal  terjadi disarankan untuk menon-aktifkan dulu antivirusnya atau mengganti antivirus anda dengan yang lain, contohnya: Avast Free Antivirus

SERAT SULUK GAIB


 

Suluk Ga'ib punika piwucal peparingipun Eyang Kangjeng Susuhunan Kalijaga, punika mboten dipun tembangaken, namung dipun waos lan dipun raos.

S I N O M

Iki kang dadi lelarangan, kalimah tan kambah singgih, den ira kang sampun awas, panggolah ngelmu sejati, nugrahaning Hyang Widdi, kang wus wikan rahea iku, pan tunggal tinunggalan, tunggal wujud tunggal kapti, iya Muhammad kalawan Allah.

Tunggal karoning tunggal, tunggale maksih kekalih, Muhammad yaiku Allah, Muhammad ingkang sejati, ing jaba jero pesthi, Muhammad sirna kadulu, kaliyan sipat kidam, mulane kaya dhuk nguni, yaiku sampurnaning puji sembah.

Poma kaki den krosowa, ujar linarangan yekti, tan kena den ucapna, tanpa krasa jasadneki, pan iku sabda jati, sampurnaning pangrungu, sampurnaning paningal, paningal ingkang sejati, yaiku sampurnaning rahsa Dzat.

Anuhung satriya iku, idhepe tan polah singgih, ngarah dadining sahadat, tan wikan dununging puji, tan wruh Pangeran neki, panembahe estu suwung, kaliwat denya nembah, idhepe urip kekalih, tekad ira tuna liwat dahat sasar.

Den ora aksara punika, den estokna tan gingsir, tatanira tuna kaliwat, den umyung wartane tulis, sedaya nembah muji, panembahe estu suwung, kang utama luwih nglela, wau den ira ngabekti, satingale dadi puji lawan sembah.

Lahir batin pan katingal, Muhammad lan Allah yekti, dinulu perek gumampang, jro kandhaga isi warih, jaba jero keeling-keling, sirna kandhaga dinulu, kalingan madu mangsa, dadi madu iku singgih, sirna ilang Muhammad kalingan sukma.

Sajroning batin Muhammad, ya Muhammad lahir batin, ya Allah ing badanira, iya lahir iya batin, lir ombaking jaladri, tungagae ana ing banyu, pan tunggal tinunggalan, poma sirna den nastiti, iya iku aran ngelmu rasa.

Wonten malih cinadriya, kang dadi jagad puniki, ing salira kang sanyata, pan saking patang prakawis, bumi pan dadi Alip, angin dadi Lam puniku, banyu dadi Lam akhir ika, geni He dadi nireki, Alip iku wujuding saliranira.

Ingkang Lam awal punika, jenenge napsu nireki, Lam kang akhir tegesira, nyawa sejatinireki, aksara He kang dadi, paningal sejatinipun, sampun jangkep sekawan, ing mangke pinusthi malih, ingkang badan Jabrail sejatinira.

Jeneng nepsu punika, Mikail sejati nireki, utawi kang saking nyawa, Isropil tegese kaki, kang saking tingal sejati, Ijroil sejatinipun, den samya ngawruhana, aja lali sira kaki, samya tunggal punika dipun waspada.

Kang Jabrail punika, ijo warnanireki kaki, asta kanan mapanira, utawi Mikail yekti, ing roh panggonan neki, kuning warnane punika, miwah Isropil ika, putih warnanira kaki, wedaliriku kaki saking wuntat.

Ijroil ing tegesira, saking gigir wedalireki, pan ireng ing warnanira, miwah ing panebut kaki, marang kang Mha Suci, beda-beda pujinipun, lamun muji Ilallah, Ijrail pujinireki, Minallahi Isropil ing puji nira.

Yen muji Lillahi ika, Mikail iku kang muji, Jabrail muji Hu Allah, lamun ana cahya putih, wetune saking rai, ireng urub ira iku, warnaning ingkang cahya, punika nugrah Hyang Widdi, yaiku aran kang luwih utama.

Punika den kawruhana, Alip kang sahadat jati, kathahe limang prakara, sadat mutakalim wakhid, utawi guluneki, ing kana sejatinipun, kaping kalih tegesnya, Alip He namanireki, iya iku otote gulu kang kiwa.

Yen medal mandhuwur lirnya, Alip kallam nama neki, pan iku wimbuhing jagad, manungsa jati nireki, kallam panjingireki, ing puad sejatinipun, miwah ing kalbunira, yen medal anganan malih, sejatine iku kang ran mulya.

DHANDHANGGULA

Sapa wonge kang angawruhi, sejatine kang kitab punika, dadi gedhe ing begjane, wikan ing badanipun, kang waspada ing kitab iki, ingaranan pustaka, Nugrayen Hyang Agung, kang kasebut sajroning kitab, Ngalam Kabir miwah Ngalam Sapir, tan ana bedanira.

Ngalam Kabir Ngalam Sapir kaki, bedanira ana ing sira, yen wus wikan ing tuduhe, sarta wulaning pan, lungguhe Ngalam Sejati, pinanggih ngelmu rasa, ing gegebenganipun, miwah kathahing aksara, lamun malih lungguhe sawiji-wiji, kang ana ing salira.

Pira kehe bebalung puniki, kalih atus pan punjul sawidak, otot nem ewu kathahe, lawan punjul nem atus, lan sawidak punjulireki, sakethi wulunira, iku punjulipun, tigang leksa punjulira, lan tri ewu atus tri dasa nenggih, punjulu tigang lembar.

Apan rambut saleksa puniki, tigang ewu miwah punjulira, iku tri atus punjule, tri dasa lawan telu, sampun jangkep wilangan neki, padha sira estokna, rekmane Njeng Rasul, lan aja katungkul sira, angupaya ngelmu kang lewih-lewih, slamet ndonya akherat.

Wulu badan pan kathahe sami, lawan rambut iku kathahira, alis pitung atus kehe, sawidak punjulipun, lawan enem langkungireki, idep pan karo belah, ing wilanganipun, napas kang metu punika, pan karone sedina lawan sawengi, nem ewu langkungira.

Pan nem atus swidak gunggung neki, iku kaki muga estokna, aja mung katungkul, anenggih kang sumambung, parincene raga sejati, angrawruhana sira, aja salah surup, iku kaki den waspada, ngelmu kang katemu ing ngalam akhir, poma ing wekas ing wang.

Kang pinurwa carita utami, ingkang pinencer parinci nira, raga ing jaba jerone, den mantep ing pandulu, aja sasar sabarang kardi, den ambeg amartapa, martapeng pandulu, aja tuna aja kaliwat, iya iku dadine kawula Gusti, aja tinggal kaliwatan.

Mulanira ngaurip puniki, tlatenana mumpung aneng donya, wong urip akeh arale, wong lelaku ing mbesuk, dununge awit saiki, mumpung sira sih gesang, lawan susur ngulati jabane bumi, temahan ora ana.

Bumi langit banyu lawan geni, angin lintang surya lawan candra, kabeh ana ing dheweke, jurang tanapi gunung, padhang peteng wonten ing ngireki, adoh lawan perak, pan ana ing sireku, miwah salumahing jagad, atanapi miwah sakubering langit, kabeh ana ing sira.

Ujar iku apan luwih adi, sasat simpen jumanten kumala, yen wus wikan rahsane, aja sira katungkul, amintaha samaning urip, manungsa sawidak warsa, dawane kang umur, mumpung sira makih gesang, takokna jalma ingkang lewih ngerti, kaluwihaning donya.

Iku ujar kaki kang sayekti, Nabi Wali kalawan Mukminnya, kabeh ana ing dheweke, kalawan Kangjeng Rasul, dununge sawiji-wiji, Allah lawan Muhammad, kabeh neng sireku, patrapna kang prayoga, aja nganti salah surup iku kaki, Allah lawan Muhammad.

Iku tuduhe apan iku singgih, lawan pituduh ingkang sanyata, yen bangke ala dadine, tegese bangke iku, kawruhana mumpung isih urip, yen sira durung wikan, satemene iku, jatining aneng pusaka, iya iku pusakaning ingkang ening, anane kang pusaka.

Sajeroning ning iya ana urip, jroning urip pan ana ningnya, jroning ning iku rahsane, jroning rahsa puniku, pan ana sir jatinireki, sajroning sir punika, aran Dzat satuhu, sajroning Dzat ana sipat, iya iku swara kang lewih ening, jro swara ana apa.

Jrone swara ana urip, iya iku urip kang sanyata, sanyatane urip mangkene, urip ingkang satuhu, anuhoni niyat ingkang ning, ning sejati nira, rupane wa Khayu, khayune sundhul ngakasa, bumi langit asmara sejati neki, jroning asmara rupa.

Kang wikan makripatireki, sejatine muni-muna, iku panengerane, tuture asor amamadu, iya iku samane gendhis, rahsane kudu wikan, ing sajroning madu, apa ana ing jaba, miwah apa aneng jro badanireki, poma kaki den wikan.

Peksi iku pan gangsal perkawis, ingkang dhingin iya kresna, peksi ijo kapindhone, nenggih ping tiganipun, peksi kuning punika singgih, kaping catur warnanya, putih ulesipun, kang tengah peksi dewata, peksi iku yektine limang perkawis, kang neng badan manungsa.

Peksi lima padha adi-adi, iya padha angon lakunira, padha mencok dhewe-dhewe, sawiji aneng pusuh, panggonane punika nenggih, Hu Wallahu dhikirnya, kaping kalihipun, peksi ijo aneng limpa, iya panggonane ingkang peksi, Muhammad dhikir ira.

Kaping tiga peksi kuning, panggonane ana sekar gedhang, Rasulullah dhikire, anenggih kaping catur, peksi putih puniku kaki, tengah peksi dewata, dhindhing jalal iku, poma kaki den waspada, panjagane ingkang aran peksi, iku padha takokna.

Alip iku kurungane yekti, sejatine Alip iku sira, munthilane deg-adege, angadeg dhewekipun, iya saking Hyang Maha Suci, kang kaya munthila, iku mulanipun, iya kabeh apan ana, sejatine iya iku rupaning ning, endi ingkang nyata.

Pan wus nate kang tigang prakawis, ingkang dhingin Allah lan Muhammad, Rasulullah ping tigane, lawan Gusti Kang Agung, nyatakna kang tri prakawis, iku dipun waspada, yen wus wruh satuhu, yen wikan ingkang sanyata, waspadakna nora samar barang kardi, rupane kaya sira.

Lamun sira sampun anggrawuhi, wus tetela rupane kang sanyata, den awasa sak enggon-enggone, ja nganti salah surup, ing wong ngurip den angati-ati, kang sanyata wus cetha, Allah iya iku, Hu Wallah Hu iya iku, Ya Alllah Hu iya iku wus angenggoni, iya aran pramana.

Iya iku jeneng nyata kaki, Maha Suci ing sarira nira, carita iku rupane, Gusti Kang Maha Agung, kang murba misesa jati, iya iku Kang Tunggal, kalawan Hyang Agung, kabeh iku pan kagungan, iya iku kang aran Muhammad suci, enggone aneng raga.

Yen wus wus emut anggonira kaki, iya iku poma den waspada, aja sasar pandelenge, ja nganti sasar susur, wong urip padha ngrawuhi, ngluwihi marga padhang, yen sira wus weruh, ing marga Maha Mulya, iya iku kaki den nastiti, titenana jroning tyas.

Sejatine kanyatan kaki, iya nyatane patang prakara, dununge sakabehe, warna dhikiripun, ya dhikire patang prakawis, poma den estokna, ing satunggalipun, wong urip den waspada, ing dhikirnya lawan laku kang sejati, poma yekti den wikan.

Yen wau manggon kang patang perkawis, ingkang aran wau kang amurba, endi arane samangke, lamun ora dumunung, lakunira pan ora dadi, tan sampurna kang tinggal, apa ta wong iku wong ngaji, patang perkara, iya iku wong ngaku kang during dadi, ngajine nawuyungan.

Reyang-reyong pangaji neki, anane tan adoh keblatullah, keblatullah satemen, mulane kang rumuhun, pan wus weruh, anggonira ngaji, ja sira kasmaran, ing wong ngaji iku, poma kaki kawruhana, aja sira api-api ngaji, kaki aja mangkana.

MASKUMAMBANG

Kuneng gantya ingkang cinarita nenggih, lungguhe kang sukma, aneng badane pribadi, padha sira kawruhana.

Ping sepuluh punika ingkang winarni, kaki wastanira; mannik kastuba ran neki, lungguhe aneng lak-lakan.

Ping sawelas mannik tala aneng mannik, lungguhe punika, kaping rolas mannik wijil, lungguhe aneng salira.

Ping telulas jejuluke luyut jati, lungguhe aneng badan, ping patbelas sang nurjati, aneng utek lungguh ira.

Ping limalas arane sang purwajati, neng napsu lungguhnya, ping nembelas kang winarni, buwana balung lungguhnya.

Sang Taljati lungguhnya aneng daging, walulas sangalas, sang lirmaya aran neki, ana ing otot punika.

Kaping kalihdasa punika winarni, ingkang aran burak, ngikut ping selikur nenggih, arane sang sukma mulya.

Anenggih getih kaping selikur winarni, aran sukma wisesa, lungguhe suku kekalih, ping telulikur gumantya.

Ingkang aran Sukma Purba iku kaki, asta dwi lungguhnya, kaping pitlikur winarni, aran sukma adimulya.

Pelanangan lungguhe punika kaki, kaping slawe wastanya, sukma kembar aran neki, lungguhe aneng gantungan.

Ping nemlikur sukma liyep wasta neki, lungguhe neng nala, ping pitulikur anenggih aran sukma rasa mulya.

Iya iku lungguhe ampere kaki, ping wolulikurnya, sukma ragajati nenggih, lungguhe aneng jaja.

Sangalikur ingkang aran kurasjati, neng wulu punika, tigang dasanipun winarni, sukma kuru nama nira.

Lungguhe aneng rambut iku kaki, aneng adep ira, tri dasa neng puser kaki, kang aran pas buwana.

Mulane ana nahwu usul pekih, saking ananira, saking tri dasa puniki, iya sukma tigang dasa.

Mula ana aksara Alip sawiji, Alip namanira, iku urip kang sejati, lawan malih kang Alip Lam.

Tegese Alip Lam puniku kaki, ana ing manungsa, ujare kitab nganasir, iku kaki kawruhana.

Pan mulane Allip puniku miwiti, kabehing aksara, kang dadi wiwitane Alip, marga asal saking grana.

Iya eleng grana kekalih, sangane puniku, Ba Ta Sa dadi nireki, asta kanan lawan kiwa.

Jim Kha iku epek-epek asta kalih, kalawan Kho besar, kaping kalih Dal cilik, rambut sirah Dal besar.

Ra Yha pundhak kanan lawan kering, Sin Sha bokong kiwa, Shot Dzot geger tengen neki, iya ingkang dadi manah.

To Dzo iku pupu dadi neki, Ngain wentis kiwa; aksara Kap dadi kulit, Kop gedhe ing daging ira.

Aksara Lam Alip anggitan neki, apan dadi jagad, ing manungsa dadi neki, kalimputan dening sukma.

Ula-ula Lam Mim Nun dunugireki, Wawu Ha badan manungsa.

ASMARADANA

Yogya kawruhana iki, pusering jagad dumadya, patang perkawis kathahe, ya wadi kang satunggal, madi kaping pindhonya, mani ingkang kaping tiga.

Kaping pat manikem nenggih, iku padha kawruhana, ja nganti salah ing batos, poma-poma den weruha, padha angestokna, yen tan wikan dunungipun, tuna jenenging gesang.

Iku ujare wong kang luwih, kaya ing wong kathah, pan sampun angsal gurune, yen lamun ora weruha, takokna ngelmu ika, aja sira katungkul, dipun padha anggraita.

Tegese kang aran wadi, nggone rasa ingkang mulya, tegese madi ta mangke, rasa kang luwih sampurna, mani iku tegesira, sejatine rasa iku, kaping pat tegesira.

Maningkem punika nenggih, ajima' rasa kang mulya, wanudya lawan kakunge, tegese kang madi ika, dadinira sasotya, wadi iku napsunipun, mani uger-uger netra.

Tegesi maningkem nenggih, wewedhah jatining sukma, kaya getih daging mangke, dadi getih dagingira, kadadeyan kang rasa, sawijining rasa iku, warna rupa Johar Awal.

Ula-ula tegese neki, dhingin dhatan kadhinginan, tegese Johar samangke, iya Roh ilapi lirnya, kang dhingin kadhinginan, tegese ing uripipun, ilapi iku pratandha.

Tegese roh ilapi suci, iya kang kadim mulya, iku ing lesan jatine, kinarya la ulanira, Betal Mukhadas lirnya tegese betal puniku, kepala ingkang sampurna.

Tegese mukhadas nenggih, wadana kang mulya mangkya, liningena ing Hyang Manon, pan sotya ingkang mulya, lah iku dadinira, sajroning netra kadulu, ingaranan Jalalullah.

DHANDHANGGULA

Purwaningreh kang patang perkawis, iku kaki padha estokna, den bisa andunungake, sawiji-wijinipun, ingkang aran sarengat kaki, kalawan tarekat, hakekat ping telu, kaping pat ira makripat, den tetela prayoganira ngrawuhi, dunung kang sanyata.

Nyatakna dununge sawiji, yen tan weruh dununging sarengat, nora syah sembahyange, pan dadi sasar susur, lungguhe sarengat nenggih, iku lungguhe badan, tarekat puniku, ana ing roh dunungira, aneng ati dununging hakekat nenggih, aneng rasa makripat.

Sampun jangkep kang patang perkawis, lungguhira satunggal-satunggalnya, kari pilahe wae, sarengate Njeng Rasul, kalawan Nabi Muhammad, yaiku dununge sawiji-wiji, sarengat Rasulullah.

Sareng Njeng Nabi puniki, lungguhira ana ing pangucap, kang mengku rasa kabeh, tarekatipun, ing pangambu dunungireki, amengku rasa mulya, hakekatireku, yaiku lungguhira, aneng kuping makripat dunungireki, kang amengku rasa nala.